Tuhan VS Uang
Tidak
ada manusia didunia ini yang tidak membutuhkan uang,apa lagi mengingat segala
sesuatunya sekarang serba mahal dan membutuhkan kekuatan finansial yang boleh
dibilang melebihi budget yang sudah kita tentukan sejak awal. Mau beli makan
seharga 20 ribu, ternyata harganya malah 25-30 ribu. Mau beli baju,tapi uang
yang kita punya hanya tersisa 40 ribu. Mau tidak mau, harus bekerja untuk
mencari uang. Tanpa kenal lelah kita mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita
sehari-hari. Mulai dari pagi ketemu pagi,malam ketemu malam,tidak ada rasa
letih sedikitpun untuk tetap bekerja. Semuanya untuk apa kalau bukan untuk
uang?uang,uang dan uang.
JB 89
mengingatkan kita akan kelakuan manusia selama ini yang lebih mementingkan uang
ketimbang mencari Tuhan.Terlihat jelas perbedaan antara ayat 1 dan 2 yang
mengatakan bahwa manusia mencari uang dan Tuhan mencari saya(kita) orang-orang
berdosa untuk Ia sembuhkan dan pulihkan agar kembali ke jalanNYA. Kadang ketika
kita terlalu sibuk sekolah dan bekerja,kita melupakan apa yang menjadi
kewajiban kita sebagai orang percaya. Kita lupa untuk meluangkan waktu kita
sejenak untuk bertemu dengan Tuhan dan
bercakap-cakap dengan Dia. Tuhan di nomor duakan dalam kehidupan kita. Bahkan
mungkin,Tuhan menjadi yang terakhir. Kita lupa bahwa apa yang kita miliki
adalah berkat dari Tuhan. Kita larut dalam kemewahan yang kita milik didunia
tanpa mengingat Siapa dibalik semua harta benda dan kemakmuran yang kita
miliki. Jangan ketika susah saja baru kita berseru : Tuhan!!Tuhan!! tapi ketika
semua sudah diberikan,kita mulai lupa dan menjauh lagi dari Tuhan.
Amsal 10:22
berkata : “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,susah payah tidak akan
menambahnya”. Ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tetap mengandalkan
pertolongan Tuhan, berkat akan selalu melimpahi hidup kita. Kita tidak akan
berkekurangan asalkan kita membiarkan Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita.
Ia ingin kita selalu bergantung dan
mengandalkanNYA dalam hal apapun yang kita kerjakan didunia ini. Ia ingin kita
memiliki waktu sejenak untuk bersekutu denganNYA ditengah-tengah kesibukan kita
sehari-hari. Hanya sejenak. Ia tidak pernah meminta lebih kepada kita. Masa
untuk uang saja kita punya waktu yang banyak,tetapi kepada Sang pemberi
berkat,sedetikpun kita tidak punya?Haruskah Ia terus yang mencari kita tetapi
kita malah berlari meninggalkan Dia?
Kita
tidak membawa apapun kedunia dan kita tidak
akan membawa apapun ketika kembali padaNYA. Bersyukurlah dengan apa yang
kita miliki. Bersyukurlah dengan segala berkat yang Ia curahkan atas kita. Bersyukurlah
Ia masih memberikan kita kesempatan untuk menikmati hasil kerja keras kita. Dekatkanlah diri kita terus kepada
Bapa di sorga. Andalkanlah Ia selalu dalam kehidupan kita. Luangkanlah waktu
untuk memuji dan memuliakan namaNYA. Entah kaya atau miskin,susah maupun
senang, tetap Yesuslah yang pertama dan terakhir dalam kehidupan kita. Uang
bukan segalanya tapi Tuhan adalah yang utama.
Komentar
Posting Komentar