Tuhan VS Uang

 Beberapa jam yang lalu setelah selesai membaca alkitab,saya mencoba untuk mendownload beberapa kidung pujian seperti NKB,GB,PKJ,dll. Saya menemukan sesuatu yang sudah sejak lama sekali tidak pernah saya nyanyikan. JIWAKU BERSUKACITA. Ini adalah buku pujian sekolah minggu.Saya yakin beberapa diantara kita pernah menggunakannya di sekolah minggu ketika masih kecil. Sayapun mencoba untuk membuka dan menyanyikan beberapa lagu didalamnya yang masih saya ingat sampai hari ini. Sambil tersenyum dan bernostagia dengan masa kecil, saya menemukan JB 89. Saya mencoba untuk mengingat bagaimana nada dan cara menyanyikan lagu ini. Karena lupa,saya memutar lagunya langsung dari aplikasi JB yang sudah tersedia. Lagu ini terus terngiang dalam pikiran saya sampai dengan saat saya menulis article ini.
                Tidak ada manusia didunia ini yang tidak membutuhkan uang,apa lagi mengingat segala sesuatunya sekarang serba mahal dan membutuhkan kekuatan finansial yang boleh dibilang melebihi budget yang sudah kita tentukan sejak awal. Mau beli makan seharga 20 ribu, ternyata harganya malah 25-30 ribu. Mau beli baju,tapi uang yang kita punya hanya tersisa 40 ribu. Mau tidak mau, harus bekerja untuk mencari uang. Tanpa kenal lelah kita mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Mulai dari pagi ketemu pagi,malam ketemu malam,tidak ada rasa letih sedikitpun untuk tetap bekerja. Semuanya untuk apa kalau bukan untuk uang?uang,uang dan uang.
                JB 89 mengingatkan kita akan kelakuan manusia selama ini yang lebih mementingkan uang ketimbang mencari Tuhan.Terlihat jelas perbedaan antara ayat 1 dan 2 yang mengatakan bahwa manusia mencari uang dan Tuhan mencari saya(kita) orang-orang berdosa untuk Ia sembuhkan dan pulihkan agar kembali ke jalanNYA. Kadang ketika kita terlalu sibuk sekolah dan bekerja,kita melupakan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai orang percaya. Kita lupa untuk meluangkan waktu kita sejenak untuk  bertemu dengan Tuhan dan bercakap-cakap dengan Dia. Tuhan di nomor duakan dalam kehidupan kita. Bahkan mungkin,Tuhan menjadi yang terakhir. Kita lupa bahwa apa yang kita miliki adalah berkat dari Tuhan. Kita larut dalam kemewahan yang kita milik didunia tanpa mengingat Siapa dibalik semua harta benda dan kemakmuran yang kita miliki. Jangan ketika susah saja baru kita berseru : Tuhan!!Tuhan!! tapi ketika semua sudah diberikan,kita mulai lupa dan menjauh lagi dari Tuhan.
                Amsal 10:22 berkata : “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,susah payah tidak akan menambahnya”. Ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tetap mengandalkan pertolongan Tuhan, berkat akan selalu melimpahi hidup kita. Kita tidak akan berkekurangan asalkan kita membiarkan Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita. Ia ingin kita selalu  bergantung dan mengandalkanNYA dalam hal apapun yang kita kerjakan didunia ini. Ia ingin kita memiliki waktu sejenak untuk bersekutu denganNYA ditengah-tengah kesibukan kita sehari-hari. Hanya sejenak. Ia tidak pernah meminta lebih kepada kita. Masa untuk uang saja kita punya waktu yang banyak,tetapi kepada Sang pemberi berkat,sedetikpun kita tidak punya?Haruskah Ia terus yang mencari kita tetapi kita malah berlari meninggalkan Dia?
                Kita tidak membawa apapun kedunia dan kita tidak  akan membawa apapun ketika kembali padaNYA. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki. Bersyukurlah dengan segala berkat yang Ia curahkan atas kita. Bersyukurlah Ia masih memberikan kita kesempatan untuk menikmati hasil kerja  keras kita. Dekatkanlah diri kita terus kepada Bapa di sorga. Andalkanlah Ia selalu dalam kehidupan kita. Luangkanlah waktu untuk memuji dan memuliakan namaNYA. Entah kaya atau miskin,susah maupun senang, tetap Yesuslah yang pertama dan terakhir dalam kehidupan kita. Uang bukan segalanya tapi Tuhan adalah yang utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

dimana ada gula,disitu ada semut.Dimana ada wanita,disitu ada....aaahh sudahlaahh..

LUKA HATI

HATI YANG RELA MENGAMPUNI